INDONESIAREVIEW.ID, JAKARTA – Kebangkitan Islam di dunia semakin besar. “Penduduk muslim dunia terus bertambah dan semakin membesar, yang bisa dijadikan momentum bagi kebangkitan ekonomi islam,” terang Guntur Subagja dalam pengantarnya pada Muktamar ke-VI Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) di Jakarta Pusat, (20/5/2022).

Guntur selaku Asisten Staf Khusus Wapres RI dan Sekretaris Lembaga Wakaf MUI juga menyampaikan berdasarkan data Pew Research Center, pada 2070 jumlah penduduk muslim dan kristen di dunia seimbang.

“Jumlahnya seimbang antara penduduk muslim dan kristen, yaitu sebesar 32,3 persen,” ujarnya.

Lebih lanjut pada tahun 2050 akan terjadi pergeseran penduduk muslim terbesar di dunia yang selama ini adalah Indonesia, berganti menjadi India dengan lebih dari 300 juta jiwa, disusul Pakistan pada peringkat kedua.

“Sementara itu posisi Indonesia menjadi nomor 3 negara berpenduduk muslim terbesar di dunia,” terangnya.

Seiring dengan itu, Guntur mengatakan ada potensi ekonomi islam yang sangat besar bisa dikembangkan.

“Sesuai dengan salah satu tugas dari Pak Wapres, yaitu mengembangkan potensi ekonomi islam. Dan ini bisa menjadi peluang besar bagi PITI untuk memaksimalkan potensi ini,” jelasnya.

Bedasarkan data perputaran ekonomi islam di dunia mencapai USD 2,7 triliun dan perkiraan akan meningkat menjadi USD 3,2 triliun pada 2024.

“Menariknya data dari Global Islamic Economic Index, negara-negara yang saat ini menjadi ekportir produk halal terbesar di dunia di peringkat pertama Brazil, diikuti India dan Amerika Serikat. Sementara itu, Indonesia menjadi importir terbesar kedua di dunia,” terangnya.

Maka Guntur berpesan bahwa momentum ini harus dijadikan PITI dan stakeholder lainnya untuk menagkap dan mengembangkan potensi ini semaksimal mungkin. Agar tercapai cita-cita Indonesia sebagai pusat ekonomi islam dunia.*

LEAVE A REPLY