INDONESIAREVIEW.ID, INDRALAYA – Mitra Mikro Social Investment berkolaborasi dengan Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya dalam pengembangan sumber daya manusia dan ekonomi umat untuk kemandirian nasional Indonesia.
Pesantren Al-Ittifaqiah yang berlokasi di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, merupakan salah satu pesantren terbesar yang memiliki empat kampus di Indralaya dan sejumlah cabang di wilayah lain. Pesantren yang memiliki sekitar 8.000 santri dan 27.000 alumni ini menyelenggarakan pendidikan mulai tingkat dasar Ibtidaiyah, Tsanawiah, Aliah, hingga perguruan tinggi Institut Agama Islam Al-Ittifaqiah.
Pendiri Mitra Mikro Social Investment Guntur Subagja Mahardika bersama Chief Executive Officer (CEO) Andi Sapran bersilaturahmi ke Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya, Selasa (6/9/2022).
Mudir Pesantren Al-Ittifaqiah Drs KH Mudrik Qori, MA bersama pengurus dan santri menyambut hangat silaturahmi tersebut. Para santri mengumandangkan shalawat badar sepanjang jalan komplek pesantren.
Tidak hanya berkunjung ke kampus, Guntur dan Andi Sapran juga mengunjungi unit usaha Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya antara lain proyek properti Griya Ittifaqiah Asri yang melayani penjualan rumah dengan pembiayaan Bank BSI, BRI, Bank Sumselbabel, dan BMT (Baitul Maal wa-Tamwil). Perumahan ini diprioritaskan bagi 800 ustad, ustadzah dan karyawan Al-Ittifaqiah. Selain usaha properti, pesantren juga mengelola bisnis toko Q-Grosir, Q-Minimarket, dan air mineral dalam kemasan bermerek Samaan.
Guntur Subagja Mahardika mengapresiasi langkah maju Pesantren Al-Ittifaqiah. “Sebagimana Undang Undang Nomor 18 Tahun 2019 dan arahan Bapak Wakil Presiden, pesantren selain sebagai pusat pendidikan dan dakwah juga menjadi pusat pemberdayaan ekonomi,”ungkap Guntur yang juga menjabat Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI.
Mudir Pesantren Al-Ittifaq KH Mudrik Qori memaparkan proyek monumental yang sedang disiapkan, yaitu International Smart City of Al-Ittifaqiah (ISCI) yang direncanakan akan dibangun di areal seluas 200 hektar.
Di kawasan ini akan dibangun properti bertemakan kota-kota yang menjadi pusat peradaman Islam seperti Mekah, Madina, Cordova Madrid, dan Bagdad. Di dalamnya terdapat kampus, asrama, mal, perkantoran, hotel, dan eduwisata.
“Ini visi besar yang harus kita dukung dan wujudkan bersama-sama,”ungkap Guntur.
CEO Mitra Mikro Social Investment Andi Sapran menjadikan kolaborasi tersebut untuk mewujudkan ISCI. “Kami akan jajaki mitra, investor, dan pembiayaan untuk mewujudkannya,”paparnya.
Selain melalui skema investasi dan pembiayaan, Mitra Mikro juga akan mengembangkan wakaf uang dan wakaf produktif yang profitnya dapat dibagihasilkan dengan wakif atau investor.
Hasil usaha dan profitnya disalurkan kepada penerima manfaat antara lain berupa beasiswa santri, bantuan yatim piatu, dan modal usaha keluarga miskin.
Andi memaparkan Mitra Mikro adalah nazhir wakaf yang terdaftar Badan Wakaf Indonesia (BWI). ‘Tagline kami bangkit, berdaya, bahagia,”tuturnya.
KH Mudrik Qori menjelaskan banyak santri yang diterima kuliah di perguruan tinggi negeri dan bahkan kampus luar negeri seperti di Al-Azhar Mesir, Sudan, dan Rusia, namun tidak melanjutkannya karena tidak mampu. “Santri yang diterima di luar negeri adalah beasiswa, namun sebagian tidak memiliki dana untuk biaya transportasi kesana,”jelasnya.
Guntur mengungkapkan pengembangan wakaf uang dan wakaf produktif dapat menjadi solusi bagi pengentasan kemiskunan dan pengembangan sumberdaya manusia melalui beasiswa santri tidak mampu agar bisa kuliah di dalam dan luar negeri, sebagai maukuf alaih (penerima manfaat wakaf).
Potensi wakaf uang dan wakaf produktif sangat besar dan dapat menjadi penggerak ekonomi syariah dengan model usaha, investasi, dan pembiayaan yang memadukan ekonomi dan sosial sekaligus.
Pesantren, sebut Guntur, bisa menjadi hub ekonomi kerakyatan yang menjadi pusat dan penggerak ekonomi masyarakat sekitar.
Pesantren juga dapat mencetak wirausahawan unggul, sebagaimana disebut Wapres KH Ma’ruf Amin, harus melahirkan banyak “Gus Iwan”. “Santi yang ngajinya bagus, berilmu tinggi, dan usahawan,”papar Guntur.
Kolaborasi Mitra Mikro dengan Pesantren Al-Ittifaqiah akan ditindaklanjuti dengan rencana kerja dan progran implementasinya.
Seiring dengan itu, kata Andi, Al-Ittifaqiah juga akan menjadi perwakilan Mitra Mikro di Sumatera Selatan.
Sinergi dan kolaborasi ini diharapkan memberikan manfaat besar bagi umat.*