Jakarta (24/9) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi menerima kunjungan Duta Besar New Zealand untuk Indonesia, Phillip Taula. Pertemuan yang berlangsung hangat ini untuk mempererat kerjasama kedua negara di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
“Kami mengapresiasi Kedutaan Besar New Zealand yang telah mendukung Indonesia, khususnya dalam bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Kami berharap kerjasama yang telah terjalin dapat terus dilanjutkan dan diperkuat. Saat ini, kami tengah mendorong sebuah inisiatif strategi bernama Ruang Bersama Indonesia (RBI) sebagai pusat pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Kami menyambut dukungan Kedutaan New Zealand untuk terlibat dalam mengembangkan RBI, juga sektor – sektor lainnya,” ujar Menteri PPPA di Kantor Kemen PPPA, Senin (22/9).
Lebih lanjut, Menteri PPPA menjelaskan RBI hadir untuk menyatukan berbagai upaya yang sebelumnya dilakukan secara terpisah agar lebih terarah dan berdampak. RBI menjadi wadah pemberdayaan ekonomi perempuan, pusat edukasi gizi, dan pengelolaan pangan rumahan untuk menekan angka stunting, sekaligus ruang bermain yang ramah bagi anak.
Menteri PPPA menegaskan pentingnya kolaborasi lintas negara untuk mempercepat pencapaian program, termasuk di wilayah Papua yang memiliki tantangan sekaligus potensi besar. Menteri PPPA juga menyoroti kebutuhan pelatihan politik bagi perempuan Indonesia dan dukungan pemasaran produk bagi perempuan yang telah dilatih agar hasil produksinya dapat berdaya guna.
“Oleh karena itu, kami sangat terbuka dengan berbagai kolaborasi yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Indonesia. Seluruh inisiatif dihadirkan untuk memperkuat langkah bersama menuju tujuan besar kita, yaitu perempuan berdaya, anak terlindungi, menuju Indonesia emas 2045,” tambah Menteri PPPA.
Duta Besar New Zealand untuk Indonesia, Phillip Taula menyampaikan apresiasi atas penyambutan Menteri PPPA. Phillip Taula menyampaikan New Zealand memiliki sejumlah program kerjasama yang bisa dilakukan bersama Indonesia, termasuk pemberian beasiswa setiap tahun bagi pelajar Indonesia, kerjasama energi terbarukan, dan program spesifik bersama Kemen PPPA.
“Kami juga menghadapi tantangan dalam pemberdayaan masyarakat adat, namun pengalaman yang kami miliki di New Zealand dapat dibagi dan diterapkan di Indonesia, terutama Papua. Kami siap menjalin kerja sama di fokus – fokus program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang spesifik dengan Kemen PPPA,” tutup Phillip Taula.
Pertemuan ini menjadi langkah strategis memperkuat kemitraan bilateral dan komitmen bersama dalam menciptakan masyarakat yang lebih setara dan inklusif.