INDONESIAREVIEW.ID – Indonesia perlu lebih banyak memiliki entrepreneur untuk memajukan ekonomi. Sebuah teori ekonomi mengatakan bahwa semakin tinggi persentase jumlah entrepreneur terhadap populasi penduduk, perekonomian negara semakin maju.
‘’Kageogama ingin ikut berperan dalam memajukan ekonomi bangsa dengan menggerakkan semangat entrepreneurship, sekecil apa pun peran itu,’’ kata Ketua Keluarga Alumni Geologi Universitas Gajah Mada (Kageogama) Anif Punto Utomo, di Jakarta, Senin 12/7/2021.
Terkait dengan itu Kageogama menyelenggerakan acara lewat zoom yang dikemas dalam event Owners Talk Series pada Juli-Agustus 2021. Di situ anggota Kageogama yang terjun sebagai pengusaha berbagi cerita tentang jatuh-bangunnya mendirikan usaha sampai akhirnya sukses.
Perjalanan mendirikan dan menjalankan usaha itu diharapkan akan memberi motivasi dan inspirasi pada masyarakat untuk menjadi enterprenur. Nantinya, hasil dari zoom tersebut akan ditulis dan dibukukan agar cerita inspiratif itu semakin terdistribusi semakin luas.
Narasumber yang tampil dalam perhelatan itu adalah Swangga (pemilik Kopi Kina), Wirson (pemilik GBW), Irwan Susilo (pemilik Geospasia), Rochmad (pengusaha properti), Burhanuddinur (pemilik Multitech), dan Paulus Kurniawan (pemilik beberapa perusahaan).
Sejauh ini jika dipetakan, para geoprenenur tersebut ada yang sejak lulus kuliah langsung mendirikan usaha, ada yang bekerja di perusahaan besar sambil paralel mendirikan usaha, ada yang mundur atau pensiun dini untuk kemudian memilih menjadi pengusaha. Variasi latar belakang yang berbeda itu yang menarik untuk disimak.
Semangat enterpreneuship perlu terus ditingkatkan agar semakin banyak masyarakat yang menjadi pengusaha. Kata Menteri BUMN Erick Tohir, jumlah wirausahawan di Indonesia masih 3,47 persen, sementara Malaysia (4,74 persen), Thailand (4,26 persen), bahkan Singapura 8,76 persen.
Perkembangan teknologi digital telah membuat warna baru di dunia kewirausahakan. Dengan munculnya lebih dari dua ribuan perusahaan star up telah menjadikan Indonesia masuk peringkat lima besar dunia untuk jumlah star up. Data tersebut diharapkan semakin memicu semangat entrepreneurship. (*)