INDONESIAREVIEW.ID – Webinar inspirasi bisnis Intani yang diselenggarakan oleh perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (Intani) dan TaniTV setiap Rabu selalu menghadirkan narasumber inspiratif dari berbagai wilayah Indonesia. Pada seri ke 57, milenial dari ujung timur Indonesia hadir sebagai narasumber, Simon Sirene Sau, ketua Incubator Bisnis TP Noken SMK Negeri 1 Tanah Miring, Merauke.

Simon merupakan lulusan dari Polbangtan Manokwari serta saat ini juga sebagai ketua kelompok pemuda tani ATPH. Dengan semua latar belakang yang dimilikinya, ia tergerak untuk  mencetak generasi milenial yang mampu mengolah hasil pertanian menjadi produk unggulan Merauke.

“Kami membentuk TP Noken sejak tahun 2018 melalui program Kementerian Pendidikan. Dimana Techno park ini adalah kegiatan kewirausahaan atau industri yang ada di sekolah. Bertujuan untuk membangun link permanen antara sekolah, pelaku industri, pemerintah dan masyarakat secara profesional sehingga meciptakan wirausaha muda serta meningkatkan ekonomi daerah,” jelasnya mengawali paparannya dalam webinar bertema “Olah Produk Pertanian ‘Buah & Ikan’ Bisnis Ala Milenial Merauke,” (02/02).

Hasil pertanian yang diolah TP Noken yaitu, umbi-umbian, sagu, keladi, pisang dan ikan gastor. Dari bahan-bahan tersebut menghasilkan berbagai produk seperti teh sarang semut, aneka kripik berbagai rasa, albumin cair dan padat, abon, pakan ternak hingga sabun cuci.

Para siswa yang sudah lulus dari program TP Noken ini, nantinya akan didampingi dan diberikan modal usaha untuk pemasaran dan mengembangkan produk yang sudah mereka buat.

“Untuk awal pemasaran tahun 2018 kami ikut pameran produk di Jogja Expo Center mewakili Merauke, lalu pameran di tingkat kabupaten, terbaru adalah saat PON 2021 di Papua,” tuturnya.

Tangkapan layar : webinar inspirasi bisnis Intani #57 Olah Produk Pertanian ‘Buah & Ikan’ Bisnis Ala Milenial Merauke.

Tidak hanya melalui pameran, Simon bercerita pemasaran juga sudah ke berbagai daerah hingga luar negeri seperti Korea Selatan. Untuk pemasaran ke Korea Selatan, ia dibantu rekannya yang tinggal di Jakarta karena akses transportasi untuk pengiriman langsung dari Merauke masih sulit.

Guntur Subagja, ketua umum Intani yang juga menjabat sebagai Assiten Staf Khusus Wapres bidang ekonomi dan keuangan  dalam sambutannya menyampaikan bahwa Merauke ini merupakan ikon dari NKRI, maka harus menjadi pionir dalam pengembangan ekonomi berbasis pertanian & perikanan. “Beruntung ada namek Simon yang berhasil mencetak generasi muda kreatif sehingga mampu membangun ekonomi desa serta mengoptimalkan potensi-potensi yang ada di Merauke menjadi produk unggulan.”

“Saat ini pemerintah juga sedang fokus pemerataan pembangunan ekonomi di semua wilayah, agar pusat ekonomi tidak hanya di kota saja,” imbuh Guntur. “Sehingga sarana prasarana seperti jalur transportasi yang dibutuhkan namek Simon tersedia nantinya.”

Menyambung dari apa yang disampaikan Simon soal kendala transportasi pengiriman, Ghafran, perwakilan Global Halal Hub dan ExportHub.id menyampaikan bahwa pihaknya siap untuk menjembatani pengiriman produk-produk UMKM yang dikembangkan Simon. “Hanya yang perlu kami tekankan untuk memenuhi kriteria standar ekspor itu ada tiga yaitu kualitas, kuantitas dan kontinuitas,” tuturnya.

“Terimakasih kepada Intani yang sudah menginspirasi dan memberikan kesempatan, bahwa kami di Merauke juga bisa. Jadi terimalah salam dari kami, salam persaudaraan dari Merauke, satu hati satu tujuan, membangun Indonesia lebih maju ke depan,“ tutur Simon.*(sumber: desaglobal.id)ir

LEAVE A REPLY