INDONESIAREVIEW.ID, Surabaya – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar terus berupaya meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Desa dengan menggagas Program Rekognisi Pengetahuan Lampau Desa (RPL Desa) untuk semua pegiat desa. Peningkatan kualitas SDM desa akan menghasilkan inovasi-inovasi desa dalam pembangunan dan ekonominya sesuai potensi yang dimiliki.
“Melalui RPL yang diawali oleh UNESA dan UNY untuk para pegiat desa di Kabupaten Bojonegoro merupakan momentum yang sangat luar biasa, yang sudah sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh jajaran pegiat desa di seluruh Indonesia. Kita lakukan hari ini untuk upaya percepatan peningkatan SDM,” ujar Menteri Abdul Halim Iskandar saat menggelar rapat bersama terkait pembahasan kebijakan umum program rekognisi pembelajaran lampau desa (RPL Desa) di ruang rapat UNESA pada Selasa (15/2/2022).
Lebih lanjut Gus Halim mengatakan, peningkatan SDM di desa merupakan salah satu tugas dari Kemendes PDTT. Oleh karena itu, ia terus berupaya agar pemerintahan desa, pelaku pembangunan ekonomi desa, pemberdayaan masyarakat desa terus mengalami peningkatan. Harapannya ke depan dengan adanya RPL ini, SDM di desa semakin bagus dan tentu RPL merupakan satu investasi yang dibangun oleh Kabupaten Bojonegoro, oleh UNESA dan UNY.
“Nah salah satu hal yang harus dikembangkan adalah SDM-nya. Jadi, tugas kita semua untuk terus menerus berupaya agar kualitas SDM di desa itu semakin hari semakin meningkat, ini mutlak, ini sebuah keniscayaan. Tugas kita semua, kampus, pemerintah, warga masyarakat, pengusaha siapa pun,” ungkap Gus Halim.
Rapat bersama tersebut di hadiri Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah, Rektor Universitas Negeri Surabaya, Prof. Nurhasan, dan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Prof Sumaryanto. Selain menyepakati kebijakan umum program rekognisi pembelajaran lampau desa (RPL Desa), semua pihak juga bersepakat bahwa program RPL desa akan dimulai pada Maret 2022.
“Karena ini pendidikan, kita mulai hari Rabu. Jadi, kita launching tanggal 23 Maret di UNY, 24 Maret di UNESA,” ujar Gus Halim.
Senada dengan Gus Halim, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah mengatakan, program RPL ini adalah satu terobosan yang sangat baik sekali dari Kemendes PDTT dan didukung kampus UNESA dan juga UNY. Menurut Anna, RPL merupakan suatu program yang dapat menopang pemberdayaan serta peningkatan SDM di desa yang saat ini sedang giat membangun.
“Dari Pemkab Bojonegoro juga sangat siap untuk mendukung program RPL yang sudah dicanangkan oleh Kemendes PDTT,” ungkap Anna.
Sementara itu, Rektor UNY Sumaryanto mengaku senang dapat bekerja sama dan mengerjakan suatu program yang sangat luar biasa tersebut. Menurutnya, program peningkatan kualitas SDM terutama untuk pimpinan di tingkat desa adalah tugas yang mulia.
“Alhamdulillah kami bisa membersamai dan mengerjakan suatu program yang excellent, luar biasa, dan itu menjadi pilot project untuk desa-desa yang lain. Insya Allah ini program yang spektakuler, yang mulia, maka UNY bersama UNESA Insya Allah siap melaksanakan tugas yang baik ini,” sambung Sumaryanto.
Untuk diketahui program RPL adalah merupakan kerja sama Kemendesa PDTT dengan Forum Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides). Program ini memfasilitasi Kepala Desa, Perangkat Desa, Anggota BPD, Pengelola BUM Desa, Pendamping Desa dan Pegiat Pemberdayaan Masyarakat Desa untuk menempuh pendidikan lanjut pada jenjang D4/S1, S2 dan S3 melalui skema Rekognisi Pengetahuan Lampau (RPL). Dengan Demikian pendidikan nonformal dan informal, dan/atau pengalaman kerja yang telah dilalui, dapat di akui sebagai capaian pembelajaran untuk menempuh Pendidikan jenjang sarjana atau pascasarjana melalui pembebasan kredit mata kuliah tertentu.
Program RPL Desa dilaksanakan sesuai Nota Kesepahaman Bersama (MoU) antara Kemendes PDTT, dengan Kemendagri serta Kemendikbudristek , juga kerja sama antara Kemendes PDTT dengan Forum Perguruan Tinggi untuk Desa (PERTIDES).* (na—sumber: kemendesa.go.id)