INDONESIAREVIEW.ID, SERANG – Komunitas masyarakat Banten mendeklarasikan Jawara Puyuh Banten sebagai program pengembangan ketahanan pangan serta mengatasi gizi buruk dan solusi percepatan penurunan stunting.

Deklarasi Jawara Puyuh Banten dilaksanakan di Baduy Outbound Serang Banten, Sabtu (19/3/2022). Penandatanganan dilakukan oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus Tauchid, Ketua Gaido Foundation Muhammad Hasan Gaido, Ketua Harian Perkumpulan Urang Banten (PUB) Eden Gunawan, Ketua Umum Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Banten KH Wawan Gunawan, Ketua Asosiasi Peternak Puyuh Indonesia (APPI) serta Ketua Umum Insan Tani dan Nelayan Indonesia (INTANI) Guntur Subagja Mahardika.

Gerakan Jawara Puyuh Banten ditandai dengan Dialog Bisnis dan Seremoni Penetasan Puyuh Banten di Baduy Outbound. Selain mengupas pengembangan peternakan puyuh untuk ketahanan pangan juga membahas solusi percepatan penurunan stunting. Hadir pula pakar gizi Prof. Dr. Abdul Rozak Thaha (Guru Besar Universitas Muhammadiyah Jakarta) dan Dr. dr. Lucy Widasari.

Gaido Foundation menjadi penggagas gerakan ternak puyuh di Banten. “Hari ini merupakan salah satu momen bersejarah bagi Provinsi Banten, karena tepat pada hari ini, telah lahir beberapa ekor unggas puyuh pilihan, yang menetas di Tanah Para Jawara, tepatnya di Kawasan Wisata Halal Baduy Outbound, Serang, Banten,” papar Hasan Gaido.

Hasan memaparkan puyuh-puyuh yang menetas itu telah diakui dan tersertifikasi sebagai puyuh asli Banten, atau dengan nama lain, Jawara Puyuh Banten.

Penetasan Puyuh Banten yang digagas oleh Gaido Foundation tersebut akan menjadi tonggak sejarah dimulainya gerakan masif budidaya puyuh di Banten, yang terpusat di Kawasan Wisata Halal Baduy Outbound, dan juga ditargetkan berkembang di seluruh pesantren serta BUMDesa yang ada di wilayah Banten.

Guntur Subagja Mahardika mengungkapkan puyuh yang merupakan hewan ternak endemik asli Indonesia harus menjadi ternak rakyat untuk ketahanan pangan nasional. Telur dan daging puyuh juga sumber protein untuk penurunan stunting di Indonesia.

“Bapak Wakil Presiden memiliki refocusing tugas antara lain dalam  pengentasan kemiskinan dan percepatan penurunan stunting, pemberdayaan UMKM, serta pengembangan industri halal dan ekonomi syariah,” ungkap Guntur yang juga Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI. Ia menambahkan, budidaya puyuh dapat menjadi solusi untuk ketahanan pangan, UMKM, dan stunting.

Ketua Harian PUB Eden Gunawan mengungkapkan organisasi yang dipimpinnya peduli pada orang Banten dan Indonesia. PUB aktif dalam ekonomi kerakyatan, pertanian, sosial, dan penanganan bencana. “Kemiskinan di Banten tertinggi. Budidaya puyuh dapat dikembangkan untuk menjalankan roda perekonomian masyarakat di Banten,” paparnya.

Slamet Wuryadi memaparkan budidaya puyuh dapat menjadi model pemberdayaan dan pengentasan kemiskinan. Slamet mensosialisasikan budidaya puyuh ke berbagai daerah di Nusantara.

Kepala Dinas Pertanian Banten Agus M Tauchid menyambut baik dan mendukung pengembangan budidaya puyuh di Banten. Puyuh dapat menjadi peternakan rakyat yang memberikan penghasilan masyarakat.* (fr-ir)

LEAVE A REPLY