INDONESIAREVIEW.ID, JAKARTA – Pegiat ekonomi kreatif dan budayawan dari Kabupaten Subang dan Kabupaten Banyumas berkolaborasi untuk mengembangkan wisata desa dan produk UMKM berbasis komunitas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kami ingin berpartisipasi mengembangkan potensi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui wisata desa, budaya, dan UMKM,” ungkap Nimung Sukmamurti saat bersilaturahmi dengan Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI Guntur Subagja Mahardika, di gedung Sekretariat Wakil Presiden, Jakarta, Senin (10/10/2022).

Nimung yang merupakan pegiat Wisata Desa Bukit Dewi Manggung, Tanjungsiang, Kabupaten Subang, bersama Eko Katamto (Ketua Desa Wisata Nusantara Kabupaten Banyumas), Tegas Budi Priyanto (budayawan), Pantas Sitompul (coach UMKM), dan Suryani Putri (Pegiat UMKM DKI Jakarta) memaparkan rencana kegiatan kolaborasi budaya “Jawara Satria” yang diinisiasinya.

Pentas budaya yang antara lain akan menampilkan tari ronggeng khas Subang dan tari lengger khas Banyumas diselenggarakan secara berseri sejak tanggal 20 September hingga 10 November 2022.

Pagelaran pertama dilaksanakan di Wisata Pertapan Desa Genduren Kabupaten Banyumas, 20 September lalu. “Selanjutnya akan kami laksanakan pegelaran budaya di Bukit Dewi Manggung Subang pada 29 Oktober 2022,”papar Nimung. Puncaknya adalah pageralan pada Hari Pahlawan 10 November 2022 di Banyumas.

Pagelaran yang akan diselenggarakan di Subang adalah Parade Ronggeng, Festival Kaulinan (Permainan Tradisional), Festival UMKM, dan Camping Art.

Nimung menjelaskan, empat manfaat pengembangan global dari event tersebut. Pertama, pengembangan pariwisata berbasis komunitas. Kedua, pelestarian kealamiahan, keunikan, kelangkaan, dan pemberdayaan masyarakat. Ketiga, pengembangan akomodasi dan atraksi, Keempat, pengembangan unsur penunjang dan ketersediaan infrastruktur. “Kami mengembangkan community based tourism,”jelasnya.

Eko Katamto memaparkan Subang dan  Banyumas memiliki keragaman budaya yang secara dasar ada persamaan. Seperti seni lengger selaras dengan ronggeng yang dasarnya adalah seni “ketuk tilu”. “Lengger adalah seni kearifan lokal yang sudah diakui UNESCO perlu kita kembangkan,”tuturnya.

Nimung berharap pemerintah pusat dan daerah mendukung partisipasi masyarakat berbasis komunitas yang bertujuan pemberdayaan masyarakat sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan.

Suryani Putri memaparkan pemasaran produk-produk UMKM dari Subang dan Banyumas serta daerah lainnya di Nusantara. Produk-produk ini dipasarkan di Jakarta untuk wisatawan domestik dan mancanegara.

“Kami mengembangkan pusat oleh-oleh UMKM Nusantara di daerah Jakarta Timur,”papar Pantas Sitompul. Semua dibangun dan dikembangkan mandiri mulai dari kurasi, pengemasan, pemasaran. “Ini juga bagian dari UMKM produk halal,”tutur Sitompul.

Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI mengapresiasi kreativitas para pegiat ekonomi kreatif dan komunitas menggerakan ekonomi rakyat melalui wisata desa dan budaya. “Pariwisata akan menjadi pintu gerbang ekonomi rakyat yang akan mendorong berkembangnya UMKM,”ujar Guntur, yang juga hadir dalam pagelaran budaya “Jawara Satria” di Desa Gerduren Banyumas, September lalu.

“Pemerintah sangat konsen mendorong berkembangnya UMKM dan desa wisata atau wisata desa yang dikembangkan komunitas,”tuturnya.

Ia menjelaskan, keberpihakan pemerintah terhadap ekonomi kerakyatan sangat besar. Apalagi di tengah pandemi covid-19 terbukti daya tahan UMKM kuat. “Terimbas pandemi tapi langsung bangkit lagi,”ujarnya.*

LEAVE A REPLY