INDONESIAREVIEW.ID – Industri pertanian modern tidak lepas dari penggunaan produk-produk kimia seperti pupuk dan pestisida karena dianggap efektif untuk pertumbuhan tanaman dan membasmi hama. Namun faktanya banyak dampak negatif berkepanjangan dari penggunaan produk kimia ini seperti kerusakan lingkungan dan dampak kesehatan bagi konsumen.
Melihat fenomena ini, PT. Indoraya Mitra Persada 168 fokus mengembangkan pupuk organik cair dengan merek dagang Extragen. “Visi kami adalah mewujudkan pertanian nasional berkelanjutan dengan menjaga kelestarian alam dan kesehatan kosumen,” terang Nurrohman membuka paparannya sebagai narasumber inspiratif webinar inspirasi bisnis Intani seri ke 105, Rabu (25/01/2023).
Nurrohman menyampaikan beberapa isu yang menjadi konsen Extragen yaitu mewujudkan keseimbangan produksi pangan dengan jumlah populasi yang terus meningkat, memenuhi kebutuhan sistem produksi pertanian yang ramah lingkungan serta peningkatan mutu produksi.
“Mewujudkan pertanian berkelanjutan meliputi komponen utama seperti konservasi lahan dan air, pengendalian hama terpadu, budidaya rumput intensif dan tanaman pelindung, serta pengendalian nutrisi tanaman,” ujar nurrohman.
PT. Indoraya Mitra Persada 168 yang berlokasi di Sleman, Yogyakarta dengan luas sekitar 4.000 m2 dengan produksi hingga 900 ton poc per tahun. “Saat ini harga dipasaran POC Extragen sekitar 150.000 rupiah per liter,” ujarnya.
Jika dibandingkan dengan harga pupuk konvensional, POC Extragen harganya lebih tinggi tetapi menurut Nurrohman benefit yang didapatkan sangat sebanding untuk jangka panjang.
Nurrohman mengatakan untuk mengajak petani beralih menggunakan pupuk organik bukanlah hal yang mudah, terutama dalam mengubah mindset mereka yang terbiasa menggunakan produk kimia.
“Untuk beralih sepenuhnya organik, setidaknya membutuhkan waktu 2-3 tahun karena ada tahapan-tahapan yang harus dilewati,” terangnya.
Nurrohman menuturkan pada tahap awal petani mulai mengurangi penggunaan pupuk kimia 25% hingga 50%, lalu musim taman selanjutnya dikurangi 30% hingga 60%. “Setelah itu ada masa evaluasi terlebih dahulu, untuk melihat hasil produksi meningkat atau sebaliknya. Selain itu dibutuhkan nutrisi organik tambahan,” ujarnya.
Penggunaan poc Extragen sendiri bisa dimulai saat olah lahan untuk memperbaiki unsur hara. “Untuk pengaplikasian bisa disemprotkan langsung ke tanah maupun daun, disesuaikan dengan jenis tanamannya,” terang Nurrohman.
Poc Extragen selain sudah bersertifikasi SNI juga menjadi poc pertama di Indonesia yang berstandard sertifikat Eropa USA oleh Control Union Sertifikat.
“Penggunaan pupuk organik merupakan solusi tepat untuk membangkitkan pertanian nasional yang berkearifan lokal menjaga alam tetap lestari dan memenuhi pangan sehat bagi setiap orang serta nilai produknya lebih tinggi dipasaran,” terang Nurrohman.
Ketua umum Intani, Guntur Subagja dalam pengantarnya juga menyampaikan masih banyak petani yang bergantung akan produk kimia. “Semakin hari volume penggunaannya terus bertambah dan terus menyebabkan penurunan kualitas lahan yang sering diabaikan petani,”
Guntur mengatakan dibutuhkan gerakan pertanian yang alami, sehat baik bagi lingkungan dan yang mengkonsumsinya. “Extragen produk poc karya anak-anak bangsa dari Yogyakarta menjadi solusi tepat untuk membantu para petani kembali kepertanian organik,” tutupnya.
Webinar dengan tema ‘Pupuk Organik Solusi Pertanian Berkelanjutan’ dipandu oleh Aris Eko Sedijono ditayangkan via daring zoom dan streaming di TANITV diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah diseluruh Indonesia.* (na)