INDONESIAREVIEW.ID – Wakil Ketua DPD RI, Sultan B Najamudin menyambut perkembangan salah satu vaksin yang dikembangkan oleh anak negeri tersebut dengan sukacita.

“Apalagi saat ini saya mendengar vaksin Nusantara telah melewati uji klinis tahap dua tanpa adanya kendala dan segera memasuki tahapan selanjutnya. Tentu ini kabar gembira bagi kita semua”, ujar Sultan melalui keterangan resminya, Sabtu (29/5/2021).

Sultan juga menambahkan, dirinya mengikuti perkembangan vaksin Nusantara ini sejak awal. Bahkan beberapa kali pada pernyataan resmi sebelumnya ia sangat getol berkomentar agar pemerintah dapat memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan vaksin tersebut.

“Dari awal saya meminta pemerintah agar memberikan kepercayaan dan dukungan penuh terhadap pengembangan vaksin Nusantara secara lebih jauh dan presisi,” tuturnya.

Selain itu, juga pernah meminta secara resmi melalui media agar tim R&D pengembangan vaksin tersebut dapat dipanggil ke Istana untuk dapat diberikan apresiasi yang setinggi-tingginya,” tandas Sultan.

Vaksin Nusantara kata Sultan, dapat menjadi identitas serta jati diri bangsa Indonesia didunia. Sebab keberhasilan vaksin ini dapat menjadi sumbangan karya bagi kehidupan seluruh umat manusia dimuka bumi yang sedang menghadapi Pandemi global Covid-19.

Kabar baiknya adalah bahwa vaksin ini dikembangkan anak bangsa Indonesia. “Kita wajib bangga, apalagi saat ini dunia internasional tengah menunggu Vaksin Immunoteraphy Nusantara,” katanya.

“Ditengah keterbatasan kemampuan vaksin konvensional untuk menghadapi mutasi ratusan Corona Virus Disease-19 (Covid 19). Maka, Vaksin Immunoteraphy Nusantara sangat diharapkan menjadi alternatif,” imbuhnya.

Dalam webinar internasional bertajuk Perang Biologis Pandemi Covid-19: Lessons Learned and Efforts to Reinforce Health Security to Accelerate Covid-19 yang disiarkan kanal Youtube RSPAD Gatot Soebroto, Selasa, 25 Mei 2021.

Terawan Agus Putranto mengaku dirinya sangat senang, karena Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, sebagai rumah sakit kepresidenan mampu menunjukkan jati diri dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

“Sekarang di seluruh dunia sedang membicarakannya, termasuk terakhir dari New York dan sebagainya, karena sudah terbit jurnal PubMed. Itu isinya adalah dendritic cell vaccine immunotherapy atau Vaksin Nusantara, the begining of the end cancer and Covid-19,” ujar Terawan.

Jurnal yang dimaksud Terawan berjudul “Dendritic Cell Vaccine Immunotherapy: the beginning of the end of cancer and Covid-19, A hypothesis”. Jurnal sejumlah peneliti, salah satunya adalah Amal Kamal Abdel-Aziz dari Department of Experimental Oncology, European Institute of IRCCS, Milan, Italia.

Untuk itu, Sultan berharap Terawan bisa segera menyelesaikan uji klinis tahap tiga Vaksin Immunoteraphy Nusantara, agar segera dapat disuntikkan dan menjadi jalan keluar dalam menyudahi pandemi Covid- 19 yang sedang terjadi.

BPOM sebelumnya menyatakan belum dapat mengeluarkan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) uji klinis fase II untuk vaksin Nusantara lantaran belum memenuhi syarat cara pembuatan obat yang baik (CPOB).

BPOM juga menemukan bahwa komponen yang digunakan dalam penelitian Vaksin Nusantara tidak sesuai dengan pharmaceutical grade.

“Pak Terawan selama ini fokus dan ‘keras kepala’ untuk membuktikan bahwa temuannya didalam ruang kesehatan melalui metode dendiritic sell dapat memberikan manfaat besar pada dunia kesehatan,” terang sultan.

“Dan semoga konsistensi, sikap nasionalisme yang dimiliki, serta dedikasi beliau yang hanya berorientasi pada nilai kemanusiaan bisa menjadi teladan kita semua,” pungkasnya (ud/ed).

LEAVE A REPLY