INDONESIAREVIEW.ID, BANDA ACEH – Rasa bahagia begitu terlihat di wajah Master Chef Indonesia, Chef Vindex Tengker, saat menyambangi Museum Tsunami Aceh, Selasa, 8 Februari 2022.

Pasalnya, kedatangannya ini merup?akan kunjungan perdananya bertandang ke Aceh dan langsung disuguhkan ke lokasi Museum Tsunami Aceh.

“Ini pertama kali saya ke Aceh dalam rangka pelatihan kuliner,” sebut Chef Vindex saat dijumpai di lokasi Museum Tsunami Aceh.

Kedatangan Chef Vindex kali ini dalam rangka kerjasama antara Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI) dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudapar) Aceh dalam sebuah kegiatan pelatihan bertema “Peningkatan Peran Pengelola Usaha Kuliner Menuju Industri Halal, Mandiri dan Kreatif di Banda Aceh”.

“Tidak hanya pelatihan saja, rangkaian kegiatan tersebut juga di isi dengan agenda demo memasak dan bertempat langsung di Museum Tsunami Aceh,” jelasnya.

Sebagai orang yang baru pertama kali datang ke Serambi Mekkah dan khususnya ke Museum Tsunami Aceh, ia begitu takjub dengan koleksi yang dimiliki oleh gedung yang sarat dengan tempat edukasi dan mitigas bencana.

“Saya rasa sangat bagus sekali, museum ini bukan hanya sebagai pengingat namun juga memberi edukasi yang baik kepada masyarakat yang ada di Aceh maupun yang berasal dari luar Aceh,” sebutnya saat menjelajahi setiap bagian di Museum Tsunami Aceh.

Apresiasi Pemerintah Aceh

Chef Vindex juga menyebutkan, adanya Museum Tsunami Aceh bisa menjadi tempat bagi masyarakat luar untuk tahu bagaimana dalam mitigasi bencana dan bagaimana mengudukasi anak-anak dalam meminimalkan dampak bencana.

“Kita tidak tahu kapan bencana itu datang. Di Jepang serta beberapa negara lain, masyarakatnya sudah sangat siap jika terjadi bencana. Kini di Aceh sendiri sudah memiliki tempat yang wajib dikunjungi ketika bertandang ke Serambi Mekkah yang tepat berada di tengah pusat ibukota provinsi,” harapnya.

Chef Vinde juga mengapresiasi Pemerintah Aceh yang menginisiasi hadirnya museum yang meiliki arsitektur menarik dipandang di mata tersebut.

“Saya sangat mengapresiasi Pemerintah Aceh dan juga Disbudpar Aceh yang telah menghadirkan bangunan museum ini untuk dapat dilihat oleh banyak orang. Jika di Bali hanya sebagai monumen sebagai pengingat kejadian bom Bali maka disini ada bioramanya. Jadi sejarah yang memberikan pengetahuan kemasa kini serta masa yang akan datang serta bisa menjadi tempat evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana,” timpalnya. *(sumber: museumtsunami.id)na–ir

LEAVE A REPLY