INDONESIAREVIEW.ID – Melalui kegiatan webinar inspirasi bisnis Intani seri ke 92, ketua umum Intani, Guntur Subagja membawa semangat G20 sebagai momentum yang tepat menjadikan produk pertanian lokal menjadi produk unggulan di dunia.

“Kita harus memanfaatkan momentum G20 yang puncaknya berlangsung pada November 2022 untuk memaksimalkan produk lokal kita menjadi produk unggulan di dunia,” terang Guntur saat membuka kegiatan webinar yang berlangsung via daring dan streaming di TANITV, Rabu (26/10).

Guntur menyampaikan bahwa 20 negara yang tergabung pada G20 ini menguasai 2/3 populasi dunia, menguasai 75% perdagangan dunia dan menguasai 80% produk bruto dunia.

Indonesia sendiri memiliki keunggulan di sektor pertanian yang bisa dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan nasional dan dunia. Terbukti sektor pertanian menjadi sektor strategis yang mampu membantu Indonesia bertahan menghadapi krisis global.

“Krisis ini meliputi krisis pangan, krisis energi dan krisis kesehatan. Beberapa negara maju sudah terdampak, terbaru yaitu Inggris yang mengalami krisis pangan dan energi sehingga menyebabkan inflasi tertinggi menyentuh 10,1% dalam kurun waktu 40 tahun terakhir,” ujar Guntur yang juga menjabat sebagai asisten staf khusus Wapres RI.

Hal ini terjadi karena Inggris tidak memiliki cadangan pangan yang cukup serta jalur distribusi yang terganggu akibat perang Rusia – Ukraina. Indonesia menjadi negara yang sangat beruntung kata Guntur, karena dikarunia sumber daya alam yang beragam serta saat ini pemerintah sangat fokus dalam mengoptimalkan potensi tersebut.

Terbukti pada Agustus lalu, Indonesia meraih penghargaan dari International Rice Reserch Institute (IRRI) karena berhasil swasembada beras selama tiga tahun berturut-turut yaitu 2019-2021. Selain itu menurut Guntur Indonesia juga memiliki keunggulan di komoditi rempah dan buah tropikal.

“Yang perlu dilakukan adalah membuat produk nilai tambah dari dua komoditi ini. Rempah dan buah tropikal menjadi incaran pasar global, tapi yang perlu digaris bawahi jangan lagi kita hanya menjual dalam bentuk raw material tetapi produk jadi,” jelas Guntur.

Guntur sangat mengapresiasi narasumber yang berasal dari Samosir, lebih tepatnya dari desa Pardomuan, kecamatan Simanindo, yaitu Rudolf Situmorang yang berhasil membudidayakan rempah khususnya jahe merah hingga ke pasca panen.

“Sosok anak muda seperti ini yang kita butuhkan untuk menjadikan produk pertanian kita menjadi produk unggulan di dunia,” ujarnya.

Guntur kembali mengingatkan dengan mengoptimalkan sektor pertanian bisa menggerakan lima sektor strategis lainnya yaitu pangan, industri kesehatan, industri kecantikan, pariwisata dan energi terbarukan. Jadi sudah sangat jelas bahwa sektor pertanian adalah solusi dalam menghadapi krisis global yang saat ini melanda dunia.*

LEAVE A REPLY