INDONESIAREVIEW.ID – Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin memastikan bahwa kebutuhan pangan jelang bulan suci rhamadan dan hari raya lebaran 2020 mendatang dalam kondisi aman. Kepastian itu, kata Wapres didapatkan langsung dari hasil validasi data pangan yang dilakukan jajaran Kementerian Pertanian.
“Dari laporan yang saya terima dan berbagai data yang disajikan bahwa semua kebutuhan bahan pokok seperti minyak goreng dan kedeleai dalam kondisi aman sampai bulan suci rhamadan dan hari raya idul fitri,” ujar Wapres seusai menyapa petani dan penyuluh secara virtual di Kantor Kementan, Ragunan.
Adapun mengenai kenaikan harga dan kelangkaan beberapa bahan pokok yang terjadi selama beberapa waktu terakhir, menurut Wapres harus menjadi tanggungjawab bersama, termasuk kementerian lain yang memiliki keterkaitan dengan urusan harga pangan.
“Jadi bukan hanya kementan tetapi semua kementerian lain saya minta ada kolaborasi. Kemudian harus dilakukan intervensi ketika ada kebaikan harga. Mudah-mudahan Indonesia jauh lebih siap menghadapi masalah pangan yang menjadi masalah dunia,” katanya.
Wapres meminta kolaborasi antar kementerian penting dilakukan agar harga kebutuhan pangan dapat dikendalikan secara baik. Walaupun, kata Wapres kenaikan di bulan suci ramadhan tidak bisa dipungkiri karena selalu terjadi pada setiap tahun.
“Saya berharap pentingnya mengendalikan harga agar tidak terlalu naik tinggi, walaupun pada saat bulan rhamdan selalu ada kenaikan. Karena itu harus disiapkan langkah-langkahnya,” katanya.
Senada, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo juga memastikan bahwa ketersediaan pangan dalam kondisi aman. Tidak ada kekurangan apalagi kelangkaan. Meski demikian, terdapat kenaikan harga pada beberapa komoditas tertentu karena tingginya harga di pasar Internasional.
“Seperti kata Bapak Wapres data dan validasi sudah kita lakukan bahwa rhamadan insyaallah kebutuhan kita cukup. Terkait beberapa harga komoditas yang naik karena sekarang kan memang harga dunia juga lagi naik, tetapi bukan berarti ketersediaan kurang. Semua cukup kok,” tutupnya.* (as-sumber: kementan.go.id)