INDONESIAREVIEW.ID – Indonesia kembali berduka atas berpulangnya Ketua Dewan Pers dan Cendikiawan Indonesia yang mendapat gelar kehormatan dari Ratu Elizabeth II pada 2010 lalu, Prof. Dr. H. Azyumardi Azra, M.Phil., M.A., CBE. di Rumah Sakit Serdang Selangor, Malaysia pada Minggu (18/09/2022) sekitar pukul 12.30 waktu setempat.

Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu berpulang setelah sempat dirawat sejak Jumat (16/09/2022) akibat AcuteInferior Myocardial Infarction atau terdapat kelainan pada jantung yang dialaminya saat melakukan kunjungan kerja ke Malaysia.

Almarhum Prof. Azyumardi rencannya akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata, Jakarta Selatan. Waktu pemakaman masih menunggu konfirmasi lebih lanjut dari pihak keluarga.

“Info dari pihak keluarga Prof. Azyumardi akan dimakamkan di TMP Kalibata, Blok Z , Senin, 19 September 2022. Waktu pemakaman menunggu konfirmasi lebih lanjut,” tulis pesan yang diterima di Jakarta seperti dilansir Antara.

Sementara itu, Sekretaris pribadi Prof. Azyumardi Azra, Vemi Nurbaini, membenarkan jenazah Azyumardi akan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.

“Bapak kan menerima Bintang Mahaputera, jadinya mau disiapkan untuk di Taman Makam Pahlawan,” kata Vemi di rumah duka di Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

Vemi mengatakan ia sedang menyiapkan semua berkas untuk keperluan pemakaman Ketua Dewan Pers dan Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu. Vemi menginformasikan saat ini jenazah Azyumardi masih berada di rumah sakit di Malaysia.

“Memang saat ini Bapak belum bisa pulang kembali ke Tanah Air, terakhir ‘update’-nya memang masih di rumah sakit dan masih bersama Pak Dubes Hermono (Dubes RI untuk Malaysia),” ucap Vemi.

Kendati demikian, ia mengaku belum mendapat informasi lebih lanjut soal waktu pasti jenazah Azyumardi tiba di Tanah Air.

Almarhum Prof. Azyumardi adalah Cedikiawan Indonesia yang menorehkan banyak prestasi sebelum terpilih menjadi Ketua Dewan Pers untuk periode 2022-2025. Salah satunya menjadi orang Indonesia pertama yang mendapatkan gelar Commander of the Order of British Empire (CBE). Gelar CBE diberikan Kerajaan Inggris kepada individu untuk menghargai kontribusi positif yang telah dilakukan di bidang pekerjaan mereka.

Ia dinilai sebagai tokoh representatif yang menjembatani hubungan antarkeyakinan di Indonesia. Prof. Azyumardi pun dianggap telah diakui sebagai anggota keluarga bangsawan Inggris dan berhak memakai gelar ‘Sir’ di depan namanya.

Sejumlah prestasi lain yang pernah diraih almarhum adalah menjadi orang Asia Tenggara pertama yang diangkat sebagai Professor Fellow di Universitas Melbourne, Australia (2004-2009) dan Dewan Anggota Penyantun (Board of Trustess) International Islamic University Islamabad Pakistan (2004-2009).*

LEAVE A REPLY