INDONESIAREVIEW.ID – Gempa   5,6 SR mengguncang kabupaten Cianjur Jawa Barat dengan kedalaman 11 KM pada 21 November 2022. Menelan korban ratusan jiwa serta mengakibatkan kerusakan ribuan bangunan tak terkecuali pesantren.

Ketua Pembina Yayasan WIZSTREN Indonesia, KH. M. Hasib Wahab Hasbullah menyampaikan berdasarkan laporan sementara Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Cianjur setidaknya ada 31 pesantren yang mengalami kerusakan berat akibat gempa.

“Kiai Salman, dari RMI Cianjur mendata kondisi terkini puluhan pondok pesantren di Cianjur mengalami kerusakan. Akibatnya, aktivitas belajar santri pun terhenti, bahkan harus tidur di tenda,” terang KH. M. Hasib Wahab Hasbullah.

Ia juga mengajak masyarakat bergerak bersama membantu para korban gempa dengan menyalurkan bantuan untuk pemulihan segera pesantren yang terdampak.

“Mari bantu pesantren korban gempa cianjur dengan menyisihkan sebagian harta kita melalui  ,” ujarnya.

KH.M.Hasib Wahab Hasbullah juga berharap agar bencana gempa ini segera tertangani oleh pemerintah dan tidak terjadi gempa susulan yang bisa menambah beban para korban.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mewaspasai bencana lanjutan berupa tanah longsor dan banjir bandang. BMKG mencatat hingga Rabu (23/11/2022) pukul 07.00 WIB terjadi 161 kali gempa susulan.

Lebih lanjut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Selasa (22/11) sore mencatat sebanyak 268 korban meninggal akibat gempa. Dari 268 korban tersebut, sudah teridentifikasi identitasnya sebanyak 122 jenazah. Kemudian BNPB juga mencatat, terdapat 151 korban hilang, dan masih dalam pencarian. Untuk korban luka-luka sebanyak 1.083 orang, jumlah pengungsi 58.362 orang.*

LEAVE A REPLY