INDONESIAREVIEW.ID – Webinar inspirasi bisnis Intani yang diselenggarakan Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia-INTANI dalam rangka memperingati Hari Katini, selama bulan April menghadirkan narasumber para wanita milenial inspiratif yang sukses bergelut di sektor pertanian.

Pada seri ke 68, webinar mengangkat tema ‘Cerita Sukses Eksportir Buah dan Keju ke Mancanegara’ dengan narasumber Jatu Barmawati, founder dan CEO Ayomart. Webinar ini dipandu oleh Ila Failani yang ditayangkan secara virtual zoom dan streaming di TANITV, Rabu (20/04).

Dalam paparannya Jatu menceritakan awal merintis dunia ekspor, mulai dari mengikuti bazar lalu di tahun berikutnya mengikuti pameran hingga menjadi supplier ekspor untuk manggis. “Kemudian di tahun 2018 kami sudah bisa ekspor langsung, di tahun berikutnya kami mulai ekspansi pasar dan menambah jenis buah yang di ekspor. Selain itu kami juga fokus mengedukasi para petani untuk meningkatkan kualitas hasil panen,” tutur Jatu.

Di tahun 2020, baru memulai membuka lahan sendiri namun harus merasakan kebangkrutan. “Tadinya kami fokus berkolaborasi dengan para petani dari berbagai daerah, namun sayang baru coba buka lahan sendiri terbentur pandemi alhasil kami bangkrut. Tapi memang the power of milenial, sudah bangkrut tetap usaha lagi karena kami yakin sektor ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan,” imbuh Jatu.

Mitra Eksotik Asia perusahaan yang dipimpin Jatu berfokus mengekspor buah eksotis yang ada di Indonesia serta keju, “jadi kami tidak hanya sekedar menjual, tetapi juga mengedukasi konsumen bahwa Indonesia itu memiliki kualitas buah yang bagus, unik, bervariasi dan sehat”. Buah-buahan yang diekspor seperti manggis, mangga podang khas kediri, buah naga dan lainnya. Untuk pasarnya sendiri sudah sampai Eropa, sedangkan untuk keju baru sampai Singapura. “Keju yang kami ekspor merupakan keju asli buatan Jogja yaitu organic cheese artisan, terbuat dari susu murni organik produksi petani milenial dan saat ini sudah ada 13 varian keju,” ujar Jatu.

Jatu pun berpesan untuk bisa menjadi eksportir yang andal wajib memiliki good personality, financial & management yang baik. ”Bagi saya pertanian itu tidak hanya bisa digeluti oleh kaum pria, buktinya saya dan banyak wanita hebat lain yang mampu sukses berkarya di sektor pertanian. Dengan inovasi dan kreatifitas, sektor pertanian memiliki potensi besar yang sangat menguntungkan,” tuturnya.

Putu Rahwidhiyasa, Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah KNEKS yang turut hadir dalam webinar mengamini apa yang sudah disampaikan Jatu. “Memang benar kolaborasi itu sangat penting, terutama dalam mengekspansi pasar global. Kami pun mensinergikan semua kementerian dan lembaga dengan UMKM, serta memberikan fasilitas seperti rumah produksi bersama, lelang produk UMKM dan lainnya, untuk meningkatkan produksi produk UMKM”.

Dedy Miing Gumelar pun turut berkomentar mengenai kesuksesan Jatu sebagai eksportir. “Jujur saya no comment untuk kesuksesan Jatu, mau bilang apa lagi ini memang luar biasa. Poin yang menjadi catatan adalah pentingnya attitude & personality, sekadar memiliki pengetahuan saja tidak cukup tanpa diimbangi kedua hal itu. Ini patut dicontoh para petani muda lainnya bagaimana memiliki knowledge, attitude & personality yang kuat untuk meraih kesuksesan seperti Jatu”.

Ketua umum Intani, Guntur Subagja dalam pengantarnya pun menyoroti peran wanita di sektor pertanian. “Kami menyadari bahwa sektor pertanian tidak hanya mampu digeluti pria, namun wanita juga bisa. Maka itu Intani mengapresiasi penuh para wanita hebat, khususnya hari ini pada Jatu dengan kisah suksesnya mampu menginspirasi banyak pemuda lainnya untuk terjun ke sektor pertanian.”

Guntur pun memberikan catatan bahwa pentingnya para petani untuk terjun ke sektor hilir. “Memang dibutuhkan lebih banyak sosok seperti Jatu, yang mampu membuka market bagi para petani untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Karena kendala yang sering dihadapi para petani selain permodalan, yaitu akses pasar”.*

LEAVE A REPLY